Pertamina EP Tarakan Field Develops Potential for Environmentally Friendly Plastic Waste Processing in Nunukan
Nunukan, Kalimantan Utara – PT Pertamina EP (PEP) Tarakan Field yang tergabung dalam Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, mengembangkan pengelolaan sampah plastik melalui program Akar Basah (Aliansi Kerja Bebas Sampah). Dalam program ini, sampah plastik diolah menjadi pelampung rumput laut yang ramah lingkungan.
Dalam program ini PEP Tarakan Field bersinergi dengan pemangku kepentingan antara lain pemerintah Kabupaten Nunukan, Aliansi Kerja Bebas Sampah atau Akar Basah, serta masyarakat setempat. Sampah plastik menjadi target utama program ini mengingat masalah sampah plasik yang kerap menjadi pencemaran lingkungan karena sifatnya yang tidak mudah terurai.
PEP Tarakan Field Manager Isrianto Kurniawan menjelaskan bahwa program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini telah diinisiasi oleh Perusahaan sejak tahun 2020 dan tahun 2021 kelompok ini terbentuk secara resmi.
“Perusahaan terus memberikan dukungan terhadap program Akar Basah ini antara lain dengan penyediaan infrastruktur pendukung, pelatihan manajemen produksi pelampung, dan memperkenalkan pelampung rumput laut yang ramah lingkungan tersebut kepada masyarakat pengguna,†jelas Isrianto.
Menurut Isrianto, Nunukan merupakan salah satu kabupaten di wilayah pesisir Kalimantan Utara dengan komoditas ekonomi berupa rumput laut, terutama di Pantai Mamolo. Pada proses penanamannya, para petani rumput laut menggunakan plastik botol bekas sebagai pelampung rumput laut. Seiring berjalannya waktu, permintaan rumput laut terus meningkat yang berdampak pada peningkatan sampah plastik bekas untuk pelampung bentangan rumput laut. Namun pelampung botol bekas tersebut berumur pendek sehingga menumpuk menjadi sampah yang mencemari lingkungan dan ekosistem bawah air di pantai Mamolo.
"Program Akar Basah merupakan salah satu wujud komitmen Pertamina sebagai perusahaan BUMN untuk memberikan kontribusi aktif dalam pengembangan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Kami sangat mengapresiasi kelompok masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Nunukan yang telah proaktif dan berkomitmen hingga sinergi ini dapat berjalan dengan baikâ€, tambah Isrianto.
Head Communication Relations & CID Zona 10, Dharma Saputra menyatakan bahwa program ini memiliki potensi yang besar untuk dapat diintegrasikan dengan program TJSL lainnya, seperti berkolaborasi dengan Kubedistik dalam pemanfaatan cacahan biji sampah plastik untuk menjadi isi kursi bean bag dengan motif batik Tarakan.
“Sejumlah manfaat telah dirasakan oleh masyarakat sejak adanya program ini, karena berhasil menjawab tantangan pembangunan pada aspek lingkungan dan sosial di Kabupaten Nunukan, yaitu dengan pengurangan sampah plastik di pesisir Nunukan sekaligus memperbaiki ekosistem bawah laut. Sementara pada aspek sosial, Akar Basah telah mengubah pola praktek budidaya menjadi lebih ramah lingkungan,†ujar Dharma.
Ketua Bank Sampah Karya Bersama, Habir, serta petani rumput laut di Kabupaten Nunukan, khususnya wilayah Mamolo, memberikan apresiasinya kepada Pertamina yang telah memberikan respon aktif mengenai kondisi sampah yang dihadapi, serta dukungan yang diberikan juga oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan.
“Harapan kami dengan adanya inovasi pelampung bola rumput laut yang ramah lingkungan ini, dapat membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang ada, karena kami menyadari apabila tidak ada upaya pencegahan dalam melestarikan lingkungan, maka sampah pelampung botol plastik tersebut dapat merusak budidaya rumput laut Mamolo tempat kami mencari nafkah,†ungkap Habir.
Sejumlah penghargaan pun berhasil diusung oleh program ini, antara lain peringkat 1 kompetisi inovasi daerah tingkat Kalimantan Utara atas inovasi pemanfaatan sampah plastik sebagai produk daur ulang berupa pelampung rumput laut. Semetara di awal 2023, PEP Tarakan Field meraih silver winner dalam ajang penilaian Public Relation Indonesia Awards (PRIA) 2023 untuk program Akar Basah.
PT Pertamina EP (PEP) Tarakan Field merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional 3 yang dinakhodai oleh PHI. Dalam menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance), PEP Tarakan Field bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur dan Tanggap Bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian Sustainability Development Goals (SDGs).