Functional Collaboration in Upstream Subholding Successfully Holds Intellectual Property Committee Kick Off Meeting
Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream menggelar acara Kick off & Sosialisasi Komite Kekayaan Intelektual terkait dengan implementasi pengelolaan Kekayaan intelektual di lingkungan Subholding Upstream 2022 secara hybrid, Senin (28/11). Kick off ini dihadiri oleh para anggota komite kekayaan intelektual dan perwakilan regional dan Subholding Upstream.
Pada tahun 2022 ini, fungsi Upstream Innovation bekerjasama dengan fungsi Human Capital melalui subfungsi Quality Management Subholding Upstream mulai melakukan implementasi Pengelolaan Kekayaan Intelektual (KI).
Linda Delina, VP Human Capital Subholding Upstream mewakili Direktur SDM dan Penunjang Bisnis menekankan pentingnya kegiatan ini. “Taking care kekayaan intelektual di Subholding Upstream Pertamina merupakan hal penting, Kekayaan Intelektual perlu di-manage dan dikembangkan untuk memberikan value added bagi perusahaan, dengan harapan Kekayaan Intelektual akan menjadi hal yang bermanfaat ke depannya dan perkembangan sisi komersialisasi. Pengelolaan KI ini merupakan sebagai upaya dalam memberikan suatu kepastian hukum dari KI yg dimiliki Subholding Upstream untuk mengantisipasi pelanggaran-pelanggaran yg terjadi terkait kekayaan intelektual,’’ jelas Linda.
Pada kesempatan yang sama, ketua komite Kekayaan Intelektual, Alpius Dwi Guntara yang juga selaku VP Upstream Innovation Subholding Upstream juga menyampaikan pentingnya KI di Subholding Upstream Pertamina. “Melalui Komite Kekayaan Intelektual ini, kami ingin berbagi informasi, agar segenap stakeholder dapat memahami proses pengelolaan kekayaan intelektual yang telah diciptakan oleh Pekerja, baik secara individu maupun kelompok di lingkungan Pertamina Hulu, demi mendukung budaya berinovasi di dalam perusahaan. Serta dapat memberikan perlindungan dan manfaat sebesar-besar untuk perusahaan. Selain perlindungan KI, ada juga potensi inovasi sebesar IDR 12,8 T yang perlu untuk direalisasikan agar menjadi Real Revenue Stream," jelas Alpius.
Acara ini juga dihadiri oleh AAA Indira Pratyaksa, VP New Ventures Direktorat Strategi, Portofolio, & Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero) sekaligus sebagai narasumber knowledge sharing yang bertema “Challenge and Pathway in Commercialization of New Business Based on Innovation/ Technology in Pertamina Groupâ€. Hal ini merupakan salah satu bentuk komitmen PT Permina (Persero) sebagai induk korporasi yang juga memiliki perhatian khusus terhadap pengelolaan Kekayaan Intelektual perusahaan.
Dalam diskusinya, Indira menyampaikan Challenge dan Opportunity yang ada dalam proses pengelolaan kekayaan intelektual perusahaan. ‘’Project Inkubasi bisnis New Ventures membutuhkan traction, namun demikian, belum ada commercial arm yang dedicated untuk melakukan komersialisasi produk-produk hasil inkubasi project-project teknologi/ inovasi dari RTI, Upstream Innovation dan lingkungan Pertamina Group,’’ jelas Indiria.
‘’Untuk mencapai sinergi di internal Pertamina dalam proses traction building atas setiap project inkubasi bisnis New Venture, salah satunya dapat dilakukan dengan mengoptimalkan captive market di internal Pertamina. Selain itu, perlu dukungan agar produk-produk inovasi dari New Ventures dapat digunakan di internal Pertamina sekaligus melakukan validasi market tanpa melalui proses pengadaan as usual. Diperlukan juga untuk melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi sebagai operating arm untuk proses scale-up pasca inkubasi project teknologi/ inovasi di Fungsi New Ventures,’’ terangnya.
Dengan terbentuk sistem pengelolaan kekayaan Intelektual dan terlaksananya Kick off serta Sosialisasi Komite Kekayaan Intelektual di Subholding Upstream menghasilkan rencana program pengelolaan Kekayaan Intelektual dari tiga subkomite. Hal ini bisa menjadi langkah awal dalam pengembangan sistem pengelolaan kekayaan intelektual dan komersialisasi di Subholding Upstream dan Pertamina Group.