A Brilliant Achievement at the End of the Year, Pertamina EP Adera Field Increases Production from the Benuang Structure
PALI – Jelang akhir tahun, Pertamina EP (PEP) Adera Field yang merupakan bagian dari Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera Zona 4 di bawah pengawasan SKK Migas, berhasil memberikan tambahan produksi migas dari Sumur BNG-E1 (BNG-53) di Struktur Benuang yang berlokasi di Desa Benuang, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan. Upaya meningkatkan produksi kembali membuahkan hasil, setelah sebelumnya PEP Adera Field sukses melakukan pengeboran sumur BNG-B1 dan D1 yang hasilnya jauh di atas target.
Keberhasilan ini terlihat dari hasil tes inisial sumur BNG-53 pada 5 Desember 2022 sebesar 1.185 barel minyak per hari (Barrel of Oil Per Day/BOPD) dan 2,5 juta standar kaki kubik gas per hari (Million Standard Cubic Feet Per Day/MMSCFD) pada kondisi jepitan 64/64â€. Kesuksesan pengeboran ini sangat luar biasa, mengingat target awal produksi adalah 100 BOPD dan 2,5 MMSCFD, atau tercapai 296% dari target awal Barrel of Oil Ekuivalen Per Day/BOEPD. Total gross revenue yang diperoleh perusahaan dari penjualan gas dan produksi minyak tersebut adalah sebesar USD 118.845 per hari. Dengan investasi pengeboran sebesar USD 6.067.738, maka pengembalian investasi dapat dicapai selama 51 hari.
Senior Manager Sub Surface Development & Planning (SSDP) Zona 4, Giyatno, menambahkan dengan keberhasilan pengeboran di sumur BNG-E1 di akhir tahun 2022 ini menambah semangat dari tim Sub Surface Development & Planning di Zona 4 untuk terus berupaya mencari reservoir atau cadangan minyak baru dan melakukan evaluasi potensi subsurface di struktur-struktur potensial lainnya di Zona 4.
“Sebagai tindak lanjut dari keberhasilan tiga sumur BNG-D1, BNG-B1 dan BNG-E1 tersebut, tim Zona 4 mengupayakan adanya tambahan Rencana Kerja sebanyak 2 sumur bor Benuang pada 2023, yang diupayakan percepatannya untuk tajak di Desember 2022. Tim Zona 4 telah memitigasi percepatan pengeboran ini dengan mengupayakan percepatan aspek teknis (teknis subsurface dan pengeboran), aspek operasional (kesiapan lokasi, ketersediaan rig) dan aspek administrasi (perizinan),†ungkap Giyatno.
General Manager (GM) Zona 4, Agus Amperianto, menyampaikan bahwa keberhasilan pengeboran tak lepas dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dari sisi operasi produksi, eksploitasi, dan pengembangan, serta dukungan dari SKK Migas dan para pemangku kepentingan. “Keberhasilan ini diharapkan dapat terus berlanjut, menuju pencapaian target program kerja lainnya, menyongsong tantangan tahun 2023. Tentunya dengan mengedepankan tata nilai AKHLAK dan tetap mengutamakan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta Lindung Lingkungan (K3LL),†tutur Agus.
Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan, menyampaikan apresiasinya kepada PHR khususnya untuk PHR Regional Sumatera Zona 4 yang telah berupaya memaksimalkan langkah-langkah yang masif, agresif dan efisien untuk mencapai target pengeboran maupun target produksi, “sebagai KKKS yang mempunyai target pengeboran tinggi, PHR sudah begitu maksimal mengupayakan tambahan produksi migas di daerah, dan menjadi hal yang perlu kita syukuri bersama atas keberhasilan dari sumur BNG-E1 (BNG-53) ini,†ungkap Anggono. Ia juga menyampaikan harapan agar pengeboran sumur lainnya dapat membuahkan hasil yang tak kalah membanggakan dan dapat terus menambah produksi migas khususnya di wilayah Sumbagsel.