Upaya PHE ONWJ Selamatkan Habitat Terumbu Karang di Pesisir Utara Jawa

Karawang – Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) bagian dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan penandatanganan prasasti program Otak Jawara (Orang Tua Asuh Karang di Laut Utara Jakarta dan Jawa Barat), di muara laut Tangkolak, Sukakerta, Karawang, pertengahan Juni 2025.
Hadir dalam acara penandatangan, General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat Ai Saaditah Dwidaningsih, Kepala Bidang Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat Dyah Ayu Purwaningsih, dan Pjs. Kepala Desa Sukakerta Nurhasan.
Penandatanganan prasasti ini menegaskan komitmen kolaborasi antara Perusahaan, masyarakat, akademisi dan pemerintah daerah untuk mengembalikan kondisi terumbu karang yang sempat rusak akibat aktivitas eksploitasi berlebihan.
Seremoni tersebut menandai tonggak penting dalam program Otak Jawara yang telah dirintis PHE ONWJ sejak 2016. Program ini fokus pada transplantasi terumbu karang, peningkatan hasil tangkapan ikan, serta pengembangan ekowisata sebagai alternatif penghidupan bagi nelayan yang terdampak langsung dengan kondisi ekosistem laut yang menurun.
Dr Ir Wazir Mawardi, ahli terumbu karang dari Institut Pertanian Bogor (IPB), mengingatkan bahwa terumbu karang tidak sekedar cantik, melainkan punya peran penting sebagai benteng alami yang melindungi garis pantai dari abrasi dan menjadi habitat vital bagi berbagai biota laut. “Terumbu karang berarti keberlangsungan hidup. Kita harus aktif dalam rehabilitasi,” tegas Wazir.
Dulu, Kawasan perairan Tangkolak, yang membentang seluas lebih dari 4.000 hektare, kaya akan terumbu karang dan mempengaruhi hasil tangkapan ikan yang melimpah. Namun, sejak awal 2000-an, praktik eksploitasi menggunakan alat kompresor marak. Metode ini menjanjikan kemudahan ekonomi, namun berisiko tinggi dan merusak terumbu karang.
Nelayan lokal, seperti Dama Saputra (37), mengaku pernah aktif dalam perburuan terumbu karang menggunakan alat seadanya, seperti kompresor yang dialiri udara kotor sebagai pengganti tabung oksigen menyelam. “Saat itu, kami congkel terumbu karang denngan pahat dan palu. Terumbu karang yang kami ambil, lalu dijual, tanpa menyadari dampak jangka panjang,” kata Dama, Ketua Kelompok Pandu Alam Sendulang, dengan nada menyesal.
Seiring waktu, hasil tangkapan ikan para nelayan turun drastis, hingga 60 persen, sebagai efek kerusakan terumbu karang.
Implementasi program Otak Jawara membawa angin segar, dengan upaya transplantasi lebih dari 770 modul karang dan 3.479 fragmen karang selama 2016 - 2019 dan 2022 - 2025. Salah satu inovasi yang diterapkan adalah penggunaan media transplantasi berbentuk paranje, struktur kaki tiga yang stabil serta menyediakan ruang berlindung dan bertelur bagi ikan.
General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, menegaskan bahwa upaya ini merupakan komitmen jangka panjang untuk pelestarian lingkungan laut. “Ke depan, kami berharap masyarakat bisa berdaya secara mandiri dalam menjaga ekosistem laut,” ujarnya.
Program Otak Jawara juga dirancang membuka peluang baru bagi warga setempat melalui pengembangan wisata bahari yang ramah lingkungan, yang dapat memberikan penghasilan alternatif bagi nelayan.
INFORMASI UMUM
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang berperan sebagai Subholding Upstream di lingkungan Pertamina. Peran Subholding Upstream yang dijalankan oleh PHE adalah sebagai pengelola lapangan hulu minyak dan gas bumi yang dioperasikan Pertamina baik di dalam maupun luar negeri.
Regional Jawa diberikan kewenangan oleh PHE untuk mengoordinasikan lapangan hulu minyak dan gas bumi di wilayah Jawa bagian barat yang meliputi PHE ONWJ, PHE OSES, Pertamina EP wilayah Jawa Barat dan Pertamina East Natuna. Area kerja Regional Jawa mencakup Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan Jawa Barat.
Regional Jawa terus berupaya meningkatkan angka produksi minyak dan gas bumi yang telah ditetapkan dalam rencana kerja, dengan senantiasa menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) di setiap lini. Regional Jawa memegang teguh komitmen untuk menjaga prospek bisnis yang berkelanjutan dengan memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian lingkungan serta berkontribusi dalam terwujudnya kemandirian masyarakat.