Dukung Transisi Energi, Subholding Upstream Pertamina Pasok Kebutuhan Gas Nasional 53.228 MMSCF
Jakarta - Seiring dengan masifnya langkah PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina dalam meningkatkan kinerja mulai dari upaya eksplorasi hingga produksi dalam proses bisnis perusahaan, PHE telah banyak melakukan kerja sama dengan pihak lain guna mendukung ikhtiar tersebut.
Langkah konkret untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta untuk mendukungan peningkatan kapasitas nasional. Penandatanganan kerja sama dengan berbagai pihak yang difasilitasi langsung oleh pihak Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) selaku regulator, dalam ajang SCM Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (14/8/2024).
Di bidang produksi khususnya untuk monetisasi gas dalam rangka mendukung transisi energi, PHE melalui afiliasinya menandatangani 7 Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan total volume gas sebesar 53.228 juta standar kaki kubik (MMSCF).
1. PJBG antara PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, dengan total volume gas yang akan dipasok sebesar 39.825 miliar British Thermal Unit (BBTU) atau setara dengan 34.934 juta standar kaki kubik (MMSCF).
2. Amandemen PJBG antara PT Pertamina EP dan PT Igas Utama, dengan total volume gas yang akan dipasok sebesar 1.704,6 juta standar kaki kubik (MMSCF).
3. PJBG antara PT Pertamina EP dan PT Indo Bharat Rayon, dengan total volume gas yang akan dipasok sebesar 2.432 juta standar kaki kubik (MMSCF).
4. PJBG antara PT Pertamina EP dan PT Pelangi Cakrawala Losarang, dengan total volume gas yang akan dipasok sebesar 6.431 juta standar kaki kubik (MMSCF).
5. PJBG antara PT Pertamina EP dan PT Pertamina Gas, dengan total volume gas yang akan dipasok sebesar 4.386 juta standar kaki kubik (MMSCF).
6. PJBG antara PT Pertamina EP dan PT Sindangkasih Multi Usaha Kabupaten Majalengka, dengan total volume gas yang akan dipasok sebesar 2.851 juta standar kaki kubik (MMSCF).
7. PJBG antara PT Pertamina EP Cepu dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk, dengan total volume gas yang akan dipasok sebesar 489,4 juta standar kaki kubik (MMSCF).
Dalam rangkaian acara pembukaan SCM Summit 2024 yang digelar oleh SKK Migas ini, Subholding Upstream melakukan penandatanganan Kontrak Pengadaaan barang maupun jasa penunjang operasi yaitu;
1. Proyek EPCI untuk Pengembangan Lapangan OO-OX antara PHE ONWJ dengan PT Meindo Elang Indah.
2. Perjanjian Penyediaan Liner Hanger Multiregional Wilayah Kerja PT Pertamina EP dengan PT Sagatrade Murni.
3. Perjanjian Pengadaan Bersama Price Agreement - Total Vendor Maintenance (TVM) Turbine Package Solar antara PT Pertamina EP dengan PT Indoturbine.
5. Perjanjian Penggunaan Kontrak Bersama Jack Up Rig antara Kangean Energi Indonesia dan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur.
Rangkaian penandatanganan kerja sama ini tidak lepas dari upaya PHE bersama seluruh anak perusahaannya mewujudkan rantai pasok yang kuat dan meningkatkan efisiensi, yang pada akhirnya mendukung ketahanan energi nasional.
Dalam kesempatan terpisah, Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita menyampaikan, “Komitmen PHE dalam mendukung kepastian rantai pasok hulu migas diantaranya mendorong penggunaan produk lokal atau Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam setiap kegiatan operasi perusahaan. Melalui peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, akan meningkatkan pula sektor industri, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat, serta perekonomian secara keseluruhan,” ujarnya.
PHE pun terus mendorong agar pabrikan dan produk lokal terus bersaing dan memiliki peran, tentu saja dengan peningkatan kualitas produk melalui assessment pabrikan bersama dengan SKK Migas dan KKKS lainnya. Penggunaaan produk lokal diharapkan memperkuat kapasitas pelaku usaha, pabrikan, vendor serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai penunjang industri hulu migas.
PHE akan terus berkomitmen menjaga praktik bisnis sesuai dalam jalur tren investasi berkelanjutan dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mengutamakan aspek safety. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari United Nations Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG. PHE telah terdaftar dalam UNGC sebagai partisipan (member) sejak Juni 2022.
Mendukung aspek Governance, PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.
PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia dengan predikat Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance.