Berita Energi

Sukowati Sukses Turunkan Emisi dan Naikkan Produksi

Sukowati Sukses Turunkan Emisi  dan Naikkan Produksi

Bojonegoro – Upaya penurunan emisi gas rumah kaca dan kenaikan produksi dalam operasi hulu migas di Pertamina menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Pertamina EP Sukowati Field, bagian dari Zona 11 Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mencatat rangkaian kesuksesan dalam fase huff and puff, yang merupakan tahap pertama sebelum fase CO2 inter well injection dan CO2 injection full scale.

General Manager Zona 11 Zulfikar Akbar menyebutkan hasil studi atas implementasi CCUS di lapangan Sukowati menunjukkan respon yang positif dengan tidak terjadi kerusakan ketahanan sumur (well integrity) dan formasi batuan sumur. “Perkembangan proyek CCUS secara operasi dapat dikatakan sukses tidak hanya penambahan produksi tetapi juga berdampak pada produksi cadangan yang lebih optimal. Hal ini tentu menjadi hal yang menggembirakan di tengah upaya kita mendukung target produksi yang ditetapkan pemerintah dengan tetap menjaga keberlanjutan lingkungan melalui penurunan emisi gas rumah kaca,” ujar Zulfikar.

CCUS merupakan teknologi yang dapat diimplementasikan untuk mencapai target penurunan emisi Gas Rumah Kaca dan menghambat kenaikan suhu bumi. Upaya ini mendukung agenda internasional yang disepakati dalam Paris Agreement To The United Nations Framework Convention On Climate Change (UNFCCC) tahun 2016. Selain itu, terdapat komitmen Indonesia dalam UNFCCC untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 dan pelaksanaan transisi energi dengan mengedepankan aspek keberlanjutan.

Keuntungan dari implementasi teknologi ini adalah dapat menaikkan produksi minyak dengan proses injeksi C02. CCUS di Sukowati, Bojonegoro, Jawa Timur merupakan upaya Pertamina (Persero) setelah sebelumnya sukses melakukan penyuntikan perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, yang  merupakan bagian dari peta jalan pencapaian NZE Indonesia pada tahun 2060.  

Implementasi Injeksi CO2 dengan metode Huff & Puff di Lapangan Sukowati ini akan memberikan konfirmasi dan validasi mengenai teknologi EOR secara spesifik, dengan mengkaji efek CO2 EOR dan penyimpanan CO2 dalam formasi bawah permukaan untuk lapangan migas. Hasil kajian ini diharapkan dapat diterapkan di lapangan-lapangan Pertamina lainnya yang sedang aktif melakukan kegiatan studi CO2-EOR, yang tentunya akan mendukung capaian target 1 juta BOPD pada tahun 2030.

Zulfikar berharap pelaksanaan tahapan CCUS secara keseluruhan yang ditargetkan akan selesai pada 2033 di Sukowati bisa berhasil dan dapat menjadi pembelajaran pengembangan CCUS di lapangan lainnya.

Sebanyak 600 Ton CO2 diinjeksikan ke sumur Sukowati-18 (SKW-18) atau sekitar 9 MMSCF selama lima hari.

Saat implementasi penuh, CCUS Lapangan Sukowati ditargetkan akan mennyerap CO2 bersumber dari Lapangan Sukowati sendiri dan Lapangan Jambaran Tiung Biru. "Kami berharap keseluruhan proses berjalan dengan lancar, dimana hasilnya bisa di evaluasi dan dilanjutkan ke tahap implementasi penuh," tambah Zulfikar.

Capaian CCUS di Lapangan Sukowati ini merupakan hasil studi bersama antara Pertamina, Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) dan Japan Petroleum Exploration Company Limited (JAPEX) yang merupakan tindak lanjut dari Joint Study Agreement para pihak yang ditandatangani pada Juli 2023 lalu.

INFORMASI UMUM
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan pengelola hulu migas yang secara geografi tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua yang terdiri dari asset offshore dan onshore. Wilayah kerja di bawah Regional Indonesia Timur yaitu Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java), Zona 12 (Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip), Zona 13  (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makasar Strait), dan Zona 14 (Papua, Salawati, Kepala Burung, Babar Selaru, Semai).
 

Share: