Reliabilitas Rig PDSI dan Harapan Kinerja Unggul
Jakarta - PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) mencatatkan prestasi pada akhir November lalu melalui kinerja dua unit rig. Rig yang pertama adalah rig PDSI#42.3/N1500-E dimana sukses menuntaskan pengeboran sumur PPS-007 lokasi PPS-G dalam operasi yang lebih cepat 10 hari dari rencana program dengan lancar, zero NPT, dan zero accident, Kamis (17/11).
Kedua, rig PDSI#40.3/DS-1500E yang menyelesaikan trayek selubung 13.3/8 di sumur ABG-F dalam waktu 96 jam lebih cepat dan tanpa recordable incident, Rabu (23/11).
Di sepanjang tahun 2022, zero NPT juga telah PDSI bukukan dari kinerja sembilan rig, yakni rig PDSI#26.1, #35.1, #33.1, #46.1, #10.2, #20.2, #28.2, #39.3, dan #48.2. Sementara itu, setidaknya terdapat 21 rig PDSI lainnya yang beroperasi dengan catatan NPT di bawah satu persen.
“Rig yang paling lama mempertahankan zero NPT adalah rig PDSI#28.2. Rig ini beroperasi di Field Papua dan telah mencatatkan jam operasi selama 3.633 jam operasi tanpa NPT,†terang VP Drilling Support PDSI, Komedi.
Banyak faktor yang menjadi kunci keberhasilan PDSI untuk catatan tersebut. Tiga yang utama dari sisi supporting, menurut Komedi, adalah kesiapan dan kompetensi personel dalam mengoperasikan dan memelihara peralatan, lalu implementasi maintenance preventive system pada semua peralatan di rig, serta ketersediaan material operasi dan pemeliharaan yang cukup.
Jika pun terjadi NPT, maka NPT tersebut harus segera diregister menjadi EFR, yang setiap bulannya akan dievaluasi dipimpin oleh VP Drilling Support diikuti manajer dan rig superintendent. NPT dibedah dan dievaluasi dengan tujuan menjadi pembelajaran sehingga rig lain dapat melakukan closing dan prevention atas rekomendasi rig yang telah mengalami NPT.
Reliabilitas atau keandalan rig menjadi perhatian utama tersendiri bagi PDSI karena, dijelaskan Komedi, pada kondisi paling parah, kerusakan peralatan bisa menyebabkan kerusakan atau bahkan kehilangan sumur.
Diakui Komedi, cukup pelik upaya PDSI untuk mempertahankan reliabilitas rig dan kinerja unggulnya mengingat umur peralatan yang semakin tinggi. “Upaya memitigasinya adalah dengan memastikan implementasi preventive maintenance dengan lebih baik. Mitigasi dilakukan dengan kegiatan inspeksi secara daily, weekly, monthly, sampai every six month, sesuai dengan jadwal inspeksi peralatan,†terang Komedi.
Meskipun begitu, Komedi menyampaikan optimisme PDSI dalam mempertahankan reliabilitas dan keunggulan kinerjanya di tahun 2023 dan seterusnya. “Targetnya adalah zero NPT dan zero accident,†tutupnya.
PDSI memiliki visi menjadi pemimpin di kawasan regional dalam bidang pengeboran, wokovers dan well services dengan standar kelas dunia. Sementara misi perusahaan yang berdiri pada 13 Juni 2008 ini adalah memberikan solusi terpadu berkualitas tinggi pada pengeboran, workovers, dan well services, dengan memaksimalkan nilai tambah bagi pelanggan, pemegang saham, pekerja, dan pemangku kepentingan lainnya.