Pertamina EP Jatibarang Field Terima Kunjungan Universitas Pertahanan RI

INDRAMAYU – Dalam upaya memperkenalkan lebih dekat industri energi, khususnya hulu migas, sebagai bagian dari upaya ketahanan energi nasional, Pertamina EP (PEP) Jatibarang Field Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, menerima kunjungan dari Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI), Kamis (14/05/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Fakultas Manajemen Pertahanan UNHAN RI yang mengangkat tema “Sinergi Pemerintah, Swasta, dan Militer untuk Mendukung Kemandirian Energi”.
Kunjungan diawali dengan pemaparan profil PEP Jatibarang Field yang mencakup peran strategisnya dalam mendukung target produksi migas nasional. Selanjutnya, dilakukan diskusi interaktif yang membahas berbagai inovasi teknologi unggulan yang diterapkan dalam operasi hulu migas, terutama upaya meningkatkan produksi, dan menekan laju penurunan alamiah.
Pertamina EP Jatibarang Field juga memaparkan dua inovasi unggulan. Inovasi pertama menunjukkan metode reaktivasi sumur suspend JTB-055 untuk meningkatkan produksi dan sales gas, dari sebelumnya 2 juta standard kaki kubik (MMSCFD) menjadi 4,5 MMSCFD. Disusul, presentasi inovasi pemompaan PCP-Dobber yang sukses menurunkan potensi kehilangan produksi (loss production opportunity/LPO) dan berkontribusi pada efisiensi biaya dan penurunan emisi karbon dioksida.
Wakil dekan I (satu) UNHAN RI, Laksamana TNI Dr Yanda Dwira Firman Z, mengapresiasi inovasi yang dilakukan Pertamina EP. “Inovasi ini memiliki aksi nyata dalam mendukung ketahanan energi nasional. Semangat dan dedikasi tim mencerminkan nilai bela negara yang patut diteladani,” ujarnya.
Mahasiswa UNHAN juga berkesempatan mengunjungi fasilitas Stasiun Pengumpul Utama (SPU-A), salah satu instalasi penting dalam proses pengolahan dan distribusi migas di wilayah kerja Jatibarang. Mereka melihat langsung kegiatan operasi, penerapan standar keselamatan kerja, dan praktik terbaik yang diterapkan dalam kegiatan eksplorasi dan produksi migas.
Salah satu topik yang menarik perhatian mahasiswa adalah penggunaan metode cyclone untuk efisiensi produksi dan pemisahan fluida. Gondo Irawan, Senior Manager Pertamina EP Jatibarang Field menyampaikan bahwa metode cyclone dinilai paling efisien untuk kondisi lapangan saat ini, terutama dari sisi pemisahan awal fluida. “Inovasi ini bagian dari upaya kami mendorong produksi berkelanjutan yang tetap sejalan dengan target emisi rendah dalam mendukung komitmen net zero emission pada 2060 sesuai Paris Agreement,” kata Gondo.
Kunjungan ini menjadi wadah sinergi antara dunia akademik dan industri energi dalam merumuskan strategi bersama untuk memperkuat ketahanan energi Indonesia, melalui pemanfaatan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan.
INFORMASI UMUM
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang berperan sebagai Subholding Upstream di lingkungan Pertamina. Peran Subholding Upstream yang dijalankan oleh PHE adalah sebagai pengelola lapangan hulu minyak dan gas bumi yang dioperasikan Pertamina baik di dalam maupun luar negeri.
Regional Jawa diberikan kewenangan oleh PHE untuk mengoordinasikan lapangan hulu minyak dan gas bumi di wilayah Jawa bagian barat yang meliputi PHE ONWJ, PHE OSES, Pertamina EP wilayah Jawa Barat dan Pertamina East Natuna. Area kerja Regional Jawa mencakup Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan Jawa Barat.
Regional Jawa terus berupaya meningkatkan angka produksi minyak dan gas bumi yang telah ditetapkan dalam rencana kerja, dengan senantiasa menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) di setiap lini. Regional Jawa memegang teguh komitmen untuk menjaga prospek bisnis yang berkelanjutan dengan memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian lingkungan serta berkontribusi dalam terwujudnya kemandirian masyarakat.