Pertamina EP Cepu Zona 13 Jalin Sinergi Pengamanan dengan TNI dan Polri di Sulawesi Tengah

Palu – Dalam rangka memperkuat sinergi pengamanan objek vital nasional, manajemen Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina melakukan audiensi dengan para pemangku kepentingan keamanan di Provinsi Sulawesi Tengah. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Senin hingga Selasa, 21–22 Juli 2025, di tiga lokasi strategis yaitu Kantor Polda Sulawesi Tengah, Markas Komando Lanal Palu, dan Kantor Korem Tadulako.
Audiensi ini melibatkan General Manager Zona 13, Andri; Sr Manager HSSE Regional 4, Vendy Hendrawan beserta Manager HSSE Zona 13, Perwakilan dari JOB Tomori serta Pertamina EP Donggi Matindok Field. Sedangkan dari sisi pemangku kepentingan, kegiatan ini diterima dengan baik oleh Kapolda Sulteng, Irjen Pol Dr. Agus Nugroho SIK.SH.MH; Danrem Tadulako , Brigjen TNI Deni Gunawan dan Danlanal Palu, Kolonel Laut (P) Marthinus Sir. SE beserta jajarannya.
Audensi bertujuan untuk menjalin komunikasi dan memperkuat kerja sama dengan TNI dan Polri sebagai mitra strategis dalam menjaga keamanan wilayah operasional dan objek vital nasional di Sulawesi Tengah. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Regional Indonesia Timur dalam mendukung program Astacinta Presiden Republik Indonesia, khususnya dalam hal penguatan sinergi antara perusahaan dan aparat keamanan demi mendukung ketahanan energi nasional.
“Melalui audiensi ini, kami berharap tercipta pemahaman yang sama dan kolaborasi yang solid antara perusahaan dan seluruh stakeholder pengamanan. Sinergi ini penting agar operasional kami di wilayah Sulawesi Tengah dapat berlangsung dengan aman dan lancar,” ujar Andri, General Manager Zona 13.
Langkah strategis ini menunjukkan keseriusan perusahaan dalam membangun hubungan harmonis dengan institusi pertahanan dan keamanan di daerah, demi menciptakan iklim investasi dan operasional yang kondusif untuk mendukung keberlanjutan energi nasional.
INFORMASI UMUM
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan pengelola hulu migas yang secara geografi tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua yang terdiri dari asset offshore dan onshore. Selain itu, terdapat 1 aset downstream yaitu Donggi Senoro LNG. Wilayah kerja di bawah Regional Indonesia Timur yaitu Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java), Zona 12 (Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip), Zona 13 (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makasar Strait, Melati), dan Zona 14 (Papua, Salawati, Salawati Basin, Binaiya).