Komitmen Memperkuat Kinerja Operasi di Aljazair, PIEP Berpartisipasi di Napec 2024
ORAN, ALJAZAIR – PT Pertamina Internasional Eksplorasi Produksi (PIEP), anak usaha Subholding Usptream Pertamina - Regional Internasional, berpartisipasi dalam Africa & Mediterranean Energy Hydrogen Exhibition and Conference (NAPEC) 2024 yang diselenggarakan tanggal 14–16 Oktober 2024 di Oran International Convention Center Mohamed Ben Ahmed (CCO), Aljazair.
Keikutsertaan di NAPEC 2024 menegaskan komitmen PIEP memperkuat kerja sama internasional dan memperluas global footprint, khususnya di Afrika. Mengingat NAPEC adalah pameran dan konferensi minyak dan gas terbesar di Afrika, yang mempertemukan para pemimpin industri, profesional dan pemangku kepentingan untuk membahas perkembangan terbaru, tren, serta inovasi di sektor energi.
Kehadiran PIEP melalui anak usahanya yang beroperasi di Aljazair, PT Pertamina Algeria EP (PAEP), merupakan salah satu langkah penting dalam strategi untuk meningkatkan operasi dan menjajaki peluang pertumbuhan lebih lanjut di kawasan tersebut.
Direktur Utama PIEP, Jaffee A Suardin, menyampaikan, “Keberadaan kami di ajang NAPEC sangat penting, untuk memperluas jaringan dan memantapkan eksistensi di kancah internasional. Seperti diketahui, saat ini PIEP bertindak sebagai operator lapangan migas Menzel Ledjmet Nord (MLN) yang merupakan salah satu aset internasional utama di Aljazair. Blok ini menjadi landasan operasi kami di Afrika Utara dan secara signifikan berkontribusi pada portofolio internasional dan kapasitas produksi Perusahaan, “ jelasnya saat dihubungi terpisah.
Sementara itu Country Manager PAEP menyampaikan,“Partisipasi kami di NAPEC 2024 merupakan langkah penting bagi operasi kami di Afrika Utara. Keberhasilan pengelolaan lapangan MLN telah menempatkan kami sebagai pemain kunci di kawasan ini, dan kami bersemangat untuk menjajaki potensi kolaborasi untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut yang sejalan dengan strategi jangka panjang kami.”
Ia menambahkan eksistensi lapangan MLN menjadikannya sumber daya berharga bagi pasar Aljazair dan Indonesia. Sejak mengambil alih operasi, PAEP telah menerapkan berbagai upaya untuk mengoptimalkan produksi dan meningkatkan efisiensi operasional. Hal ini memungkinkan PAEP mempertahankan tingkat produksi yang konsisten, dan secara bersamaan mematuhi standar keselamatan dan lingkungan internasional.
Dalam kegiatan ini, PIEP menghadirkan booth yang berisikan informasi usaha hulu migas sekaligus menggandeng anak usaha Subholding Upstream Pertamina lainnya seperti PT Pertamina Drilling Services Indonesia, PT Badak NGL dan PT Elnusa Tbk.
Keterlibatan PIEP di NAPEC menegaskan komitmennya untuk berkontribusi pada pengembangan industri minyak dan gas di Aljazair serta memperkuat aspirasi Pertamina untuk memperluas usaha di luar negeri untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Saat ini, PIEP memiliki operatorship di Aljazair, yang terdapat di Blok 405A dengan produksi di tahun 2023, minyak mentah 14,72 mbopd dan gas 203,85 mmscfd. PIEP berhasil mencatatkan HSSE performance yang sangat baik dengan lebih dari 25,6 juta jam tanpa kecelakaan kerja di MLN (Zero LTI). PIEP juga berhasil untuk terus meningkatkan performa aset Algeria dengan proyek MLN phase-4 yang akan dilanjutkan dengan proyek MLN Phase-5 termasuk dengan Pembangunan LPG Plant yang nanti dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pasar internasional atau dalam negeri. Pada bulan Juni 2023 lalu Pertamina juga sudah menandatangani perpanjangan Blok 405A yang dapat mengamankan operasi Pertamina di Aljazair setidaknya untuk 25 tahun ke depan.
Sekilas Perusahaan
PIEP didirikan berdasarkan kebutuhan untuk mengelola aset-aset internasional, dengan fokus utama yaitu mengelola aset luar negeri yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero). Didirikan tanggal 18 November 2013, PIEP bergerak melakukan inovasi dalam mengakuisisi dan mengelola lapangan migas overseas serta mencari sumber-sumber migas di berbagai negara. Tujuannya, untuk pemenuhan kebutuhan migas domestik serta mendukung ketahanan energi nasional. Hingga saat ini, Pertamina telah memiliki aset lapangan migas luar negeri yang tersebar di 11 negara yaitu Aljazair, Malaysia, Irak, Perancis, Italia, Tanzania, Gabon, Nigeria, Kolombia, Angola, dan Venezuela.